: Bersama
seorang gadis desa yang kini entah dimana
Kita telah
terikat oleh akad yang terasing di ufuk kata. Merunut kita aku ternafi di sunyi
khayali. Menggali aku dalam nafsi, menggali engkau dalam diri, menggali kita
aku ternafi, sedang tuli hati dalam aku adalah engkau yang menghunjam darah
mahabbah ketika kudedahkan kasih dengan segala najasah. Aku tertatih menatang
sayat yang kau ramu dengan kelu, yang kau buru dalam aku, yang kau rajut dengan
nafsu, yang kau satu dalamku yang tak berdawai, aku.
Aku bermufakat
kasih, engkau
Aku bertafakur
rindu, engkau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar