Rebah
tubuhku di angin, yang menghembuskan kalam-kalam dari bahasa alam. Melekangkan
kepedihan yang mendalam tersebab aku terrenggut cahaya yang padam.
Redam
tubuhku di angin, angin berjingkat-jingkat pedih merangkumku yang lirih, angin
meresap di tubuhku, angin terjebak dalam perihku, angin tenggelami aku dan
tenggelampun aku di angin. Meraba-raba mata tanpa cahaya, Baca Seterusnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar