Ilustrasi |
(Klik DISINI untuk luncur ke Facebooknya)
kuntum rinduku sudah lama mekar
namun tak juga kau petik
mungkinkah ada rindu lainnya yang telah kau petik?
***
Menghela rindu bersama kepulan asap yang memutih
Dalam debar rentak sang hening
Kutuk saja hal yang mencibir dari bibir-bibir pelantun dosa
Enyahkan saja dusta dari mereka yang setengah gila
Hingga berdua kita ciptakan teater kita sendiri
***
rasanya...
terlalu jahat buatku, bahkan untuk sekedar menyentuh pipinya yang merona.
***
kini kenangan itu benar-benar tergenang
dan perlahan aku karam dalam rindu yang begitu ayu
***
disaat sedihmu bertamu
maka, aku adalah sosok nyata
yang setia temani air matamu.
***
Dari lumpur dan kunang-kunang malam
kau unggah kembali cerita yang hampir hanyut digulung ombak
Tapi, aku tau Masa tak pandai buang kisah, hanya lewat bersama harapan
dan gelap itu, sudah berubah jadi terang
dengan harap ini tak sekedar ambisi,
tapi kata hati yang berisi cerita kau dan aku semalam.
***
Azizah Nur Fitriana
(Klik DISINI untuk luncur ke Facebooknya)
Terdengar lantunan ayat suci ; mu ibuku
Meninabobok kan ku hingga terlelap
Dalam mimpi tentang kita
Terhampar sajadah keimanan
Yang membawa arah ke taqwaan
Mengalunkan nada al-qur’an
Sehingga terlena dalam
Mimpi menuju ke surga
***
Tulus Aleksander
(Klik DISINI untuk luncur ke Facebooknya)
tegak bagai tonggak
menghujam dalam kedalaman bumi
tergak alif
serupa pasak digunung-gunung sahara
yang menatap langit mengharapkan rembulan
rebah dalam pelukan
***
aku serupa debu di atas bebatuan kerontang
saat malam mulai menjemput rembulan
hanya merdu desauan angin yang menemaniku
dan sesekali menggodaku, mempermainkanku dalam dekapannya
***
TAK KUSANGKA
bergulung sudah benang kuulur
hingga asa hilang ditelan ketinggian
aku pun tak sanggup melihat apa yang terjadi di atas sana
seiring hilang tarian asaku di balik awan
yang ku tahu hanya terus menyambung ulur benang di tangan
semakin jauh asaku mengawang
tak pernah terlintas dalam pikiran
badai datang menerpa seketika
hingga memutus benang asaku
kini.....
hanya tinggal aku duduk tertunduk
memegangi benang yang tak lagi bertuan
***
berjuta pandang mata membidikku
dan melesat membentur wajahku
hingga aku tertunduk
mengukir tanda tanya sebesar kepala
***
Shoimatun Nur Azizah
(Klik DISINI untuk luncur ke Facebooknya)
aq tak mau lagi..
kau sakiti..
maka sebab ini..
aku akan pergi..
dan mgkin tak kmbali..
krn aq pergi..
tuk mencari..
asaku ..
mimpi2ku..
yg di sini..
kau buat asaku semu..
di sini ..
kau buat mimpiku palsu
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar