Kamis, 29 Maret 2012

Cerpen Karya Azizah Nur Fitriana (Sahabat SatuMataPena)


Gadis Belia Bahagia Sedunia

ilustrasi
Sudah seminggu ayah tak masuk kerja, tak biasa ayah seperti ini ayah yang aku kenal selama ini adalah ayah yang tak pernah sakit dan selalu menjadi ayah terhebat bagiku. Aku Sifa Nurdiana anak bungsu dari keluarga Pak Sanurdin dan Bu Dianawati. aku sedih bila melihat ayah sakit seperti ini, aku mahasiswa di salah satu Universitas Negeri Sumatera Utara.
Aku sangat bersyukur bisa merasakan pendidikan hingga sekarang telah menjadi mahasiswa. Bukan hal mudah untuk di terima dalam Universitas negeri, aku tergolong dari keluarga bersahaja tak memiliki mobil mewah, supir pribadi, apalagi pembantu. Yah, aku bangga lahir di keluarga yang bersahaja ini keluarga yang mendidikku dengan kasih sayang dan moral agama.
Di  suatu pagi aku bersiap-siap untuk kuliah, sebelum aku pergi biasanya ibu selalu menyiapkan bekal untuk sarapan dan makan siang di kampus, karena rumahku cukup jauh menuju kampus jadi tidak sempat sarapan di rumah. Ibu juga menyiapkan beberapa bungkus nasi goreng untukku jual di kampus, gak mahal-mahal kok cukup dengan dua ribu rupiah saja sudah bisa sarapan nasi goreng buatan ibu.
Ibu berpesan padaku  “jangan lupa sampai di kampus langsung sarapan ya nak, hari ini ibu bawakan sepuluh bungkus nasi goreng kalau tidak habis terjual semuanya Sifa makan sama teman-teman saja ya nak” . tapi bu, sedihlah kalau tidak habis, nanti ibu rugi lah” ucapku dengan bergetar. Tidak mengapa Sifa, jangan bersedih hati kalau tidak habis semuanya sayang, berarti belum rezeky kita” Ibu mencoba menenangkan hati Sifa”.
Dengan hati senang dan wajah ceria aku minta izin pergi kuliah tak lupa ku mencium punggung tangan ibu dan mencium wajah ibu. Sifa pergi ya bu, assalamualaikum. “wa’alaikumsalam, hati-hati ya Sifa belajar yang benar ya nak agar kelak Sifa menjadi anak yang dapat membahagiakan keluarga seperti keluarga kita”.   Di dalam hati ibuku berkata (ibu bangga dengan Sifa yang memilik semangat besar untuk keberhasilan, semoga engkau selalu dalam lindungan Allah nak). Ibu kok melamun? Sifa pergi ya bu. Iya Sifa.
 Lima menit keberangkatan Sifa, ibu Sifa menyiapkan sarapan untuk ayah yang terbaring lemah di dalam kamar.
“Sifa sudah pergi ya Bu?” Tanya ayah dengan suara serak
“iya pak , Sifa sudah pergi kuliah. Ini sarapannya sudah ibu siapkan.”
Ayah dan mamak Sifa pun sarapan dengan rasa syukur dan nikmatnya.
Di perjalanan menuju kampus.
Aku menunggu angkutan kota di depan gang, lama sekali angkotnya datang Sifa tak mau terlambat sampai kampus ya allah. Tak lama kemudian angkot dating ku setop angkot itu dan duduk di depan bersama supir karena di dalam sudah penuh penumpang lain.
aku harus turun di simpang tiga tempat biasa ia berganti angkot, karena dari rumahku tak ada angkot langsung menuju kampusnya jadi beginilah setiap harinya aku lakukan demi belajar ke kampus.
Ketika aku turun dari angkot pertama aku memberikan ongkos kepada supir dengan selembar uang seribu, supir itu marah dan membentakku.
“ Berapa ongkos mu ini dek” kau bukan anak sekolah jangan lah segini.kata Supir.
“Tapi kan dekat bang, aku tak punya banyak uang, segitu saja ya bang” jawabku.
“Minta uang yang banyak sama mamak kau ya dek” Supir itu berkata.
“ Iya lah bang” Ku jawab singkat.
“Ya sudah lah awas kau kalau naik angkot aku lagi ya!” ancam si Supir
aku terhentak mendengar perkataan supir, aku memang sering di caci seperti tadi karena memang aku tak punya uang banyak, hal yang wajarlah aku memberi ongkos seribu rupiah karena tidak terlalu jauh dari rumahku ke simpang tiga.
Dasar supir angkotnya saja yang keterlaluan. Aku tak memperdulikan ucapan supir itu, aku menyetop angkot berwarna merah yang menuju kampusku. Di dalam angkot aku duduk di sudut kiri dengan memangku tas ransel dan bungkusan nasi goreng, karena perjalanan ke kampus menghabiskan waktu kurang lebih satu jam aku tak menyia-nyiakan waktu aku mengeluarkan buku atau bacaan lain dan membacanya dengan perlahan.
Terkadang pun jika aku kelelahan membaca aku tertidur di angkot, puas juga tidur di angkot dengan perjalan yang cukup jauh. Ahahaha aku jadi tertawa sendiri mengingat hal yang satu itu.
Sudah lama aku di dalam angkot, sampai juga akhirnya di kampus. Aku bergegas menuju kelas, aku takut terlambat karena mata kuliah hari ini adalah berbicara dan ada presentasi kelompok .
Dengan tergesa-gesa aku sampai di kelas  ku hela nafas panjang bersyukur ternyata belum di mulai perkuliahan nya, aku tengingat pesan ibu. Sampai di kelas langsung sarapan, aku pun meletakkan ransel dan bungkusan di bangku yang telah disediakan oleh teman-temanku, aku membuka bekal yang di siapkan ibu dan mulai makan nasi.
Tak lupa aku mengajak temanku untuk makan bersama walaupun hanya sekedar basa-basi semata tapi terkadang temanku ikut makan bekal buatan ibuku, aku senang bisa berbagi bersama teman dan makan pun terasa lebih semangat.
Alhamdulillah habis bekal sarapan yang ibu bawakan pasti ibuku senang, “ucapku sambil minum setelah makan nasi.
“Sifa, makasih ya bekal nya aku jadi kenyang padahal tadi belum sempat sarapan di kost.” Ucap Kiki salah satu teman dekat Sifa.
“Iya ki, sama-sama ya sifa juga senang Kiki mau bantuin Sifa makan , ehehe”
Waktu berjalan seperti angin berhembus ke setiap sudut ruang kuliah, jam perkuliahan pun berakhir, aku dan teman-teman pulang naik angkot yang sama. Hampir semua teman dekatku ngekost di daerah yang dekat kampus , hanya aku dan Rina yang asli anak Medan jadi tidak ngekost seperti yang lain.
Aku penumpang setia angkot ini, aku yang menjadi penghuni terakhir setiap pulang kuliah karena rumahku yang paling jauh di antara semua. Aji , Bunga dan Dedi berdekatan kost nya mereka turun bersama-sama.
“Sifa, hati-hati ya di angkot awas loh supir nya ganteng tuh ,” Sifa jangan sampai terpesona ya sama supir nya” Bunga menggodaku.
Iya Sifa, kami turun duluan ya, sampai ketemu besok” Aji tak mau kalah dari Bunga.
“Sifa, jangan tidur di angkot ya nanti Sifa di bawa lari sama supir” Dedi mengingatkan Sifa.
“Tenang saja teman-teman Sifa akan hati-hati kok” tukasku.

Beberapa waktu kemudian aku sampai di simpang tiga, aku turun dan menunggu angkot yang ke arah rumahku. Kali ini angkot yang menuju rumahku dating lebih cepat setelah aku turun dari angkot merah, aku naik ke angkot berikutnya aku duduk di pinggir dekat pintu masuk angkot.
Peristiwa di rumah.
Assalamu’alaikum, Sifa pulang mak
“wa’alaikumsalam Ehh Sifa sudah pulang” jawab Ibu sambil membukakan pagar rumah Sifa yang terbuat dari anyaman bambu.
“Iyya Bu Sifa sudah pulang, ayah mana Bu ?” Tanya Sifa sambil masuk ke rumah.
“Sifa”…terdengar ayah memanggilnya dari kamar.
Ayah, ayah sudah makan yah? Sifa mencium tangan ayah dan memeluknya.
“Sifa, ayah rindu sekali sama Sifa, Sifa jangan tinggalkan ayah ya Sifa” Ucap Ayah sambil mendekap Sifa penuh kehangatan.
“Ayah mengapa berkata seperti itu yah, Sifa cuma kuliah sebentar saja ayah, Sifa tidak pergi meninggalkan ayah” Sifa mulai menangis mendengar perkataan ayahnya.
“Ayah, sekarang Sifa nya kan ada di sini Sifa tidak mungkin meninggalkan ayah” Lanjut Ibu memastikan”
“Sifa janji ya jangan tinggalkan ayah, Sifa harus selalu berdoa buat ayah supaya ayah cepat sembuh dan bisa cari uang banyak untuk biaya Sifa kuliah” tutur ayah.
“Ayah beda dari yang biasanya, apa yang terjadi pada ayah ya allah” dalam hati aku bertanya.
Ayah pun melanjutkan nasihat-nasihat nya kepadaku.
“Sifa harus Bantu Ibu , jangan malu kalau Sifa berjualan di kampus jangan jadi anak durhaka, sayangi Ibu sampai kapan pun” perkataan ayah semakin aneh dan membuat Sifa menangis terisak-isak.
Ayah, Sifa janji akan menjadi seperti yang ayah inginkan. Sifa sayang ayah dan ibu, Sifa selalu mendoakan ayah dan ibu dalam sholat Sifa yah, Sifa memeluk ayah dengan kuatnya.
Ibu pun ikut memeluk Sifa dan ayah, kami berpelukan selaksa tak ada duka yang terjalin dalam keluarga kami.

Dalam hangatnya pelukan ayah dan ibu , aku tak henti menitiskan airmata.
Disela pelukan keluarga yang harmonis ini aku merasa diriku gadis belia yang paling bahagia sedunia.
selesai

SKETSA KONTAN
7 desember 2011


 ------------------------------
Azizah Nur Fitriana adalah mahasiswa universitas negeri medan jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia dan sedang bergiat di komunitas tanpa nama.(KONTAN)
Fb : keep smile azizah
Blog : azizahnurfitriana_beranda kita ( anfaituazizahblogspot.com )

2 komentar: