Tanah
Air, Kau Darahku
ilustrasi |
dari tubuhku; sepercik darah mengalir
kematianpun menderas, sederas air
gunung
menghamburkan segala debur jiwa
dalam duka!
“menikahlah dengan kematian,
bangsaku, sebab lukamu terlalu nganga,”
terngiang seluncur petuahmu, indonesiaku…
kala kematian diamdiam
meminangku
sungguhpun airmata telah menawan
cekung bumimu,
namun masih sempat engkau bernasihat
kala jasadku dicumbu sebentuk bibir
sekarat!
“bangsaku, sesungguhnya menikahi
kematian dalam damai adalah kesempurnaan
maka bermusyawarahlah di pelaminan
surgawi, lalu bercumbulah dengan malaikat
ketika jiwamu lindap dalam
ketiadaan…”
sungguh; disedu penghabisan terakhir
yang tercekat
lamat-lamat isyarat keikhlasanmu
menghunus semacam maklumat
walau sebentang laut khilaf
telah kupahat, namun maafmu masih tertambat!
di dermaga ampunmu yang maha sangat!
ah, bumiku… sungguhpun besar alpaku
engkau tetaplah begitu berarti
bagiku
sebab; jasamu seluas lautan di bumi
sebanyak pepasir yang terserak di
tepi pantai
ya! bagiku, belai jemarimu mampu
menggulung debur ombak cemasku!
dan sepatah katamu, mampu merapal
kalut yang menyerpih dalam labirin kalbuku!
kini, saat maut meminangku perlahan
teringat segala kesalahanku yang
sering mendustamu
berontak atas segala ucap petinggi di
Bumimu, acuhkan nasihatmu,
abaikan perintahmu, menghancurkan
segala isi bumimu!
Indonesiaku, maafkan aku…
Tuhan, kuizinkan mautmu
menghamili jiwa bangsaku, namun bahagiakan dia ,”
sebelum airmata jatuh, jiwa mereka
telah mengekal di keabadian yang maha sunguh.
Bumiku Indonesiaku, 30 maret 2012
-------------------------------------
Azizah Nur
Fitriana
adalah mahasiswa universitas negeri medan jurusan pendidikan bahasa dan sastra
Indonesia dan sedang bergiat di komunitas tanpa nama.(KONTAN)
Fb
: keep smile azizah
Blog
: azizahnurfitriana_beranda kita ( anfaituazizahblogspot.com )
aihhh...
BalasHapusada karya ziza laggi di sinni ^_^
mantap.... berasa bgt puisina....
BalasHapus